Rani menyebut tiga agenda utama Festival Katumbiri yaitu:
- Workshop Penguatan Komunitas (11 Oktober),
- Seminar Literasi Keluarga dan Bedah Buku (12 Oktober),
- Gelar Buku dan Pameran Karya Literasi (berlangsung selama festival).
Menjawab Tantangan Era Digital
Di tengah derasnya arus informasi dan tantangan teknologi, Taman Pelangi berharap literasi tetap menjadi pijakan dalam pengembangan masyarakat.
“Kami ingin tumbuhnya kesadaran literasi dari lingkungan paling dekat, terutama keluarga. Ini fondasi pendidikan jangka panjang,” ujar Rani.
Sementara itu, Deden menegaskan pentingnya keberlanjutan gerakan literasi. “Bukan hanya acara seremonial, tapi kebermanfaatannya harus terasa bagi masyarakat sekitar,” katanya.
Festival Katumbiri diharapkan menjadi model kegiatan literasi kolaboratif yang dapat direplikasi di daerah lain. (ali)