Wali Kota pun berjanji: akan menambah penerangan di titik-titik rawan. Kota terang adalah kota yang aman. Dan keamanan, katanya, bukan hanya urusan polisi, tapi juga soal tata ruang dan kepedulian.
Tidak ada bentakan malam itu. Tak ada tangisan atau perlawanan. Justru banyak warga yang menghampiri, berterima kasih atas kehadiran para petugas yang datang bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk menemani dan menata.
“Ini bukan kerja satu dua orang. Ini tanggung jawab semua. Kalau kita ingin kota ini nyaman, maka semua harus terlibat,” pungkas Effendi Edo di akhir patroli.
Malam itu, Cirebon terasa sedikit lebih terang. Bukan hanya karena lampu kendaraan patroli yang menyusuri jalan-jalan kota, tapi juga karena hadirnya pemimpin yang tidak hanya mengatur dari balik meja, tapi memilih berjalan langsung di tengah warganya. (Beng).
Sumber : https://cirebonkota.go.id/